Senin, 20 Januari 2020

Aku Ulat dan Aku Butuh Daun Lezat 1

Memasuki tahapan ulat di kelas Bunda Cekatan membuat saya merasa berbinar, karena memang sedang diajak main sama sang Bunda guru Bu Septi Peni Wulandani. Pernah di salah satu postingan Pak Dodik di halaman Facebook milik beliau, suami dari Bu Septi pernah memuji kepiawaian Bu Septi tentang gamifikasi ini. Saya juga baru tahu kalau Ibu, khusus mengambil kelas gamifikasi. Dan di kelas Bunda Cekatan ini, ibu berhasil membumikan gamifikasi yang outstanding kalau kata Bapak. 

Di tahapan ini kami masuk ke jungle of knowledge, hutan pengetahuan. Ada ribuan ilmu tersebar di treat postingan grup Bunda Cekatan. Semua menarik untuk dicicip. Namun, pesan ibu, tetaplah pada peta yang sudah dibuat, biar tak tersesat di hutan dan tidak mendapatkan yang kita butuhkan segera dan mendesak. Karena godaannya juga dahsyat. Konon lagi yang learner seperti saya. Semua hal baru rasany kok menarik ya. 

Menatap tugas teman-teman yang dikumpulkan di panduan 2, saya harus melihat lagi mind mapp saya, saya harus memulai dari mana? Yupp... Saya harus memulai dari ilmu tentang mendampingi si sulung yang Desember kemarin masuk usia 10 tahun dan akan masuk fase Pre Akil Baligh. Saya tidak ingin masa ini terlewati biasa-biasa saja tapi saya ingin mendampingi dengan ilmu dan berbahagia. 
Ini adalah panduan 1 saya. Di kelas kemarin saya berusaha on the track hanya mengambil Potluck teman-teman yang saya butuh saat ini. 
Potluck yang masih relevan saya comot dan pelajari tentang Akil Baligh dan manajemen waktu. 


Saya akan berbagi link tentang buku Pemuda bukan Remaja yang di tulis oleh Teh Kiki Barkiah yang saya baca sebagai bahan referensi saya belajar tentang mendampingi pemudi jelang akil baligh di bawah ini.


#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Senin, 06 Januari 2020

Risalah telur Oren

Mengikat ilmu dengan menuliskan dongeng ibu guru kami, Bu Septi Peni Wulandani tentang cara belajar di pekan ketiga ini. 
Pada telur oren kali ini, kami diminta untuk 
1. Menentukan tujuan belajar dengan menemukan strong why. 
2. Ilmu apa saja yang kami perlukan
3. Sumber ilmu
4. Cara belajar yang gue banget. 
A. Tujuan belajar di 5 telur merah yang sudah saya tuliskan kemarin adalah :
1. Manajemen waktu
Tujuannya agar saya bisa tetap fokus melaksanakan hal yang saya suka, bisa, dan menaikkan indeks bahagia. Saya tidak ingin terjebak rutinitas, hingga tidak bisa produktif dan bahagia. 
2. Seni merapikan rumah
Rumah yang tidak rapi, berantakan, menjadi salah satu faktor pengganggu saya melakukan hal yang membuat saya bahagia. Saya merasa bahagia, jika rumah rapi, dapur bersih, tak ada tumpukan kain di sudut loundry. 
3. Food Preparation
Belakangan, menyadari semakin ramai anak-anak, semakin banyak waktu yang saya habiskan dengan mereka, saya wajib bisa mengorganisasikan hal-hal rutin saya hingga tidak menyita banyak waktu dengan makhluk tidak hidup. Sebagaimana petuah Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, dahulukan yang hidup. Saya juga sangat bahagia jika hal-hal diluar kendali saya bisa saya organisie dengan biak. Manajemen kulkas, manajemen belanja mingguan, mengatur menu, sangat saya butuhkan agar bisa menghemat waktu, tenaga, pikiran dan tentu saja good mood alias waras. 
4. Belanja Ide lesson plan anak
Bertujuan agar saya tetap fokus pada kelebihan anak, mengenali anak dengan baik, apa yang anak saya banget, berusaha tidak menjejali. Berharap bisa jadi fasilitator yang baik bagi mereka. Sehingga mereka bertumbuh sesuai fitrahnya, tumbuh menjadi anak yang kaya wawasan, kaya aktivitas, kaya gagasan dan mampu berpikir kreatif. 
5. Self Editing
Bertujuan untuk mempertajam jam terbang saya di dunia kepenulisan. Keterampilan Self editing ini adalah salah satu dari keterampilan yang ingin saya kuasai di dunia menulis saya. 

B. Ilmu apa saja yang diperlukan untuk memperoleh keterampilan di telur merah?
Saat ini saya masih berfokus pada faktor pengganggu aktivitas yang saya suka dan bisa di telur saya. Jadi, ilmu-ilmu yang saya butuhkan dalam 6 bulan kedepan, adalah ilmu yang penting mendesak saya kuasai. Tidak semua keterampilan di telur merah masuk dalam daftar ilmu yang saya serap di telur oren, karena saya harus memilih skala prioritas. 

C. Sumber Ilmu yang saya butuhkan
Video YouTube, seminar/Kuliah daring, internet, pinterest, buku bacaan, sharing dengan praktisi, mendatangi sumber ilmu/sang ahli. 

D. Cara Belajar yang Gue Banget
Saya termasuk pembelajar yang Audiovisual, butuh waktu sendiri, merenung, minim distraksi, lebih melekat jika menuliskan kembali (mengikat ilmu dengan pena), dan tentu saja sejak menjadi ibu dari empat putra-putri, jam Cinderella menjadi pilihan yang menyenangkan. Hihihi...

Di Telur Oren ini, Ibu Septi memberikan kami metode belajar 
✓Tidak semua hal/ilmu harus dikuasai, diketahui, dipelajari dalam satu waktu. Tentukan prioritas
✓Terampil di ranah yang saya bahagia, lalu membuat kita menjadi bahagia banget. 
✓Menemukan cara belajar yang gue banget
✓List ilmu yang harus dikuasai. 

Cara belajar merdeka
1. Pendidikan sejatinya membuat kita merdeka, kita tumbuh dan berkembang sesuai dengan diri kita, sumber ilmu adalah sebatas referensi. Tugas kita meramu, menerapkan ala keluarga kita.
2. Perubahan
Pelajari ilmu, lalu evaluasi diri ada yang berubah lebih baik atau tidak. 

Konsep Kemerdekaan Belajar
Asas Taman siswa yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara
Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap cara berpikir yaitu, jangan selalu dipelopori dan disuruh mengakui buah pikir orang lain

Kemerdekaan belajar itu menjadi self regulated methode :
1. menjadi pembelajar yang mandiri, independen, tidak tergantung pada orang lain, 
2. mencari ilmu hingga tuntas. 

Yang dibutuhkan oleh ibu merdeka belajar:
1. Komitmen pada tujuan belajar
2. Mandiri pada cara belajar
3. Berefleksi diri
Setelah belajar, mempraktikkan dan merefleksi diri
✓ apa yang sudah bagus dari yang disampaikan nara sumber?
✓Apa satu hal yang bisa saya ubah untuk esok hari?
✓Sudah efektif belum?
✓Butuh cara baru?
Karena merdeka belajar itu tidak tergantung pada satu guru, satu ilmu, satu cara. Namun, adaptif terhadap apapun yang terjadi. 

Bagaimana caranya?
1. Menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kebutuhan
2. Menentukan prioritas, cara dan ritme belajar termasuk adaptif terhadap cara belajar baru. 
(Menentukan waktu dan ritme belajar sendiri)
3. Evaluasi diri  

Sumber ilmu sudah Allah letakkan di sekitar kita, kita saja yang selama ini sering menutup mata dan tidak peka. 

Petuah Ibu lainnya yang harus saya garis bawahi :
Menjadi ibu, kita tidak sedang berkorban, menyayangi itu seharusnya tidak ada yang dikorbankan, menyayangi itu setulus-tulusnya. 
Bunda cekatan itu yang terampil memenej keluarga, menejer keluarga. Menejer itu tahu ilmunya, tahu keterampilan sehingga mampu menjalankan atau mendelegasikan. 

#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Banda Aceh, 06 Januari 2020
Jelang waktu Cinderella


Bunda Cekatan, Tahap kupu-kupu pekan 3

Pekan ketiga memasuki tahap kupu-kupu kami diminta untuk membuat lis apa saja yang ingin dikuasai, berdasarkan mind map. Boleh sampai 20 kar...