MERDEKA BELAJAR
Metakognisi adalah cara kita mengetahui dan sadar (aware) cara belajar yang benar, efektif, punya adab belajar, sehingga kita mampu melakukan akselerasi proses belajar.
Menjadi pembelajar mandiri itu artinya :
- Mengambil inisiatif
- dengan atau tanpa orang lain
- Diagnosa kebutuhan belajar
- FORMULASI tujuan belajar
- Identifikasi Sumber Daya untuk Belajar
- Memilih dan mengimplementasikan strategi belajar
- Evaluasi hasil belajar
Cara mendiagnosa kebutuhan belajar diantaranya membuat peta belajar
- cantumkan hal-hal yang ingin kita pelajari
- cantumkan sumber (resource), misalnya : kursus, YouTube, artikel, ahli, dan lain sebagainya
- Peta belajar membantu kita untuk fokus. Fokus menjadi amat penting di era arus informasi dan sumber ilmu amat beragam juga sangat mudah didapat dan diakses. Peta belajar juga membantu kita untuk bisa merecall kembali hal-hal yang sudah kita pelajari.
Salah satu filsafat yang diyakini di masa era belajar 4.0 ini adalah :
cepat bergerak, cepat berubah, tidak takut berinovasi dan FAILED FAST (gagal dengan cepat)
(Materi Metakognisi ini disampaikan oleh Pandu Kartika Putra, Founder dan Executive Director Jabar Digital Service)
Telur hijau pekan lalu, yang merupakan aktivitas bisa dan suka harus dikuatkan dengan keterampilan-keterampilan yang ada di telur merah pada pekan ini. Indikatornya adalah tetap meningkatkan kebahagiaan kita saat melakukan aktivitas tersebut. Jika keterampilan dimaksud sudah dikuasai, maka sudah saatnya meningkatkan jam terbang.
Pola belajar saat ini adalah :
- memahami cara belajar
- mencari sumber ilmu dan keterampilan
- komitmen dan konsisten
- melatihkan keterampilan yang sudah diperoleh
Indikator selain bahagia adalah menambah manfaat. Dengan membuat pola belajar mandiri ala saya sendiri ini, kita diharapkan mempunyai keterampilan asertif dan mampu menggunakan skala prioritas.
Jika ada hal yang kita TIDAK SUKA, PENTING, MENDESAK?
Cara menyiasatinya :
- Buat durasi lebih pendek
- mendelegasikan pada pihak lain
Setelah banyak mendapatkan informasi dan penjelasan dari Ibu Septi Peni Wulandani, maka risalah telur hijaupun berubah. Merevisi adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam adult learning.
Merevisi 2 item yang memang disukai dan bisa, namun rasanya belum terlalu penting dan mendesak untuk update keterampilan di bidang tersebut. Maka, item menggendong bayi dan skincare berubah menjadi crafting dan dunia anak. Setelah banyak merenung, ternyata hampir semua hal yang saya suka dan bisa terkait dengan dunia anak. Menggendong juga masuk dalam dunia anak. Kenapa Skincare tidak dimasukkan lagi dalam telur hijau? Rasanya sudah cukup jurnal perjalanan di dunia per-skincare-an hingga mengenal jenis kulit wajah sendiri, sensitivitas kulit terhadap kandungan tertentu, jam tidur saya dan pengaruhnya ke kulit dan tentu saja asupan makanan. Belum berkeinginan jadi reviewer skincare, atau beauty vlogger. Padahal sudah buat akun Instagram juga khusus membahas soal kulit, tapi belum menyeriusi lebi jauh.
![]() |
| Revisi telur hijau |
Lanjutan Risalah Telur Merah
Ada banyak keterampilan hidup sebagai perempuan, istri dan ibu yang harus dikuasai dan meminta waktu kita untuk meluangkan waktu lebih banyak untuk belajar tentang itu. Di materi kedua ini kami diminta untuk kembali untuk fokus pada aktivitas yang suka,bisa dan penting dilakukan karena memang memberi manfaat dan berdampak menambah indeks bahagia jika kita melakukannya. Apa saja keterampilan yang menurut saya penting dan mendesak?
1. Manajemen waktu
Seringkali gagal fokus menjalankan satu aktivitas, distraksi anak-anak, timeline sosial media menjadikan suatu tugas atau challenge terhadap diri sendiri jadi amburadul. Kadang malah aktivitas yang tidak penting dan tidak mendesak bisa-bisa mendominasi waktu. Sehingga keterampilan manajemen waktu salah satu telur merah yang ingin saya pelajari
2.Food Preparation
Food Preparation ini juga sebenarnya sudah dijalani, namun masih belum mumpuni. Kenapa ingin menguasai keterampilan Food Preparation ini? Lagi-lagi terkait manajemen waktu, agar waktu yang saya gunakan untuk berinteraksi dengan benda tak hidup tidak terlalu lama, karena ada empat orang anak yang meminta perhatian umminya.
3. Seni berbenah rumah
Terus terang mood saya bisa sangat baik dan bahagia saat rumah rapi, keranjang pakaian kotor kosong, kain jatah disetrika juga sudah tersusun rapi di lemari. Padahal rasanya sangat sulit jika saya harus berkutat dengan hal-hal itu saja tanpa meningkatkan keterampilan saya dibidang ini.
4. Membuat Lesson Plan Anak
Ini juga sudah pelan-pelan dijalankan, namun belum berkomitmen, konsisten dan belum tangguh. Butuh teman belajar dan melatih terus
5. Self Editing
Sebagai seorang perempuan yang mentasbihkan diri menyukai dan bisa menulis, ilmu atau keterampilan self editing tentu saja menjadi menu wajib yang harus terus-menerus diupgrade.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#materi2
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional




