Kamis, 26 Maret 2020

Re-organize Gedget Hours

Welcome to my self in  stage....

Bismillahirrahmanirrahim
Puasa perdana dari gangguan yang saya pilih adalah :
Re-organize my Gedget Hours
Sepertinya masih jadi faktor pengganggu bagi aktivitas saya. 

Hari Pertama, Jumat 20 Maret 2020
Hari pertama masih tidak komitmen pada poin A, membuka gedget di jam bukan Gedget Hours, pukul 16.00 Wib saya mengerjakan evaluasi harian kelas HSI. Karena Sabtu besok akan ada evaluasi pekanan. Jadi, saya memilih badge "memuaskan untuk hari pertama. 
Hari kedua, Alhamdulillah lebih komitmen dan sudah tidak terasa ada yang memanggil-manggil untuk dielus. Eeeaaa....
Jadi, saya kasih badge Excellent untuk diri sendiri. 
Hari ke-3, Ahad juga Alhamdulillah berjalan baik, dan komitmen


Hari ke-4, Senin kemarin dapat pengumuman dari HSI (Halaqah Silsilah Ilmiah) Ustadz Abdulah Roy kalau kelas di liburkan. Maka jadwal pagi jam 6.00-6.30 Wib dialihkan untuk membuka yang lain, seperti timeline pribadi. 
Hari Selasa jadi "poor day" diawali dengan transfer ke beberapa rekening yang menjadi kewajiban pengeluaran. Ternyata dapat laporan belum masuk. Jadilah bolak-balik pegang gawai. Tanya ke teman yang bekerja di Bank yang sama. Dilanjutkan dengan cek kiriman sayur organik via kurir,  ya Allah puasa bisa dibilang nyaris gagal hari ini. Walaupun gak kalap amat seperti sebelum menjalani puasa, sampai membuka hal yang tidak penting. Tidak penting artinya : tidak meningkatkan ilmu, tidak menambah pahala. Sia-sia... Innalilah. 
Jadi, untuk hari selasa saya memberikan badge paling rendah buat diri sendiri, need improvement.
Setelah mengalami hari buruk di Selasa kemarin, komitmen hari Rabu harus lebih baik, dan nyaris tidak pegang gedget, kecuali menemani kelas online si Sulung. Selebihnya pegang gedget di jam malam saat semua anggota keluarga tidur. Menjawab japrian dan beberapa grup yang harus ditanggapi. Excellent untuk Rabu menggebu boleh lah ya.
Hari terakhir diwarnai dengan harus pegang gedget lagi di jadwal luar gedget. Karena harus menelpon costumer servis bank, cerita masih berlanjut soal transfer berhasil tapi di rekening penerima tidak terbaca. Ternyata saat ini, kita tidak perlu datang ke bank untuk komplain, cukup telpon customer servis mereka. Kemudian nanti kita diarahkan untuk mengirimkan email dan melengkapi beberapa data yang dibutuhkan. Mudah-mudahan uangnya bisa kembali. Amin.

Saat jam gedget dibuka dengan berita pasien positif covid 19 meninggal dunia. Oh Allah, diantara hoaks yang bertebaran, ternyata ini nyata. Mudah-mudahan kita bisa disiplin di rumah saja, menjaga jarak, jauhi kerumunan, tidak pegang wajah, biasakan mencuci tangan juga memakai antiseptik untuk tangan jika sedang di luar. Dapat bagde apa?. Memuaskan aja ya? Karena pelanggaran jam.

Sepertinya puasa gedget ini perlu dilanjutkan. Semangat......

#janganlupabahagia
#jurnalpuasamingguke-1
#materi1
#kelaskepompong
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Selasa, 10 Maret 2020

Buddy System, My Buddy Is Breastfeeding Counselor...


Baddy saya itu Konselor ASI, salah satu mimpi saya nanti saat usia 40 tahun jika Allah berkenan. Alangkah manisnya rencana Allah buat saya. Saya melamar buddy yang peta (Mind Mapping) nyaris sama, sengaja? Tentu saja Allah yang sedang menuliskan rencana ini. Beliau adalah Yulia Andriani, Ibusiswi Bunda Cekatan Riau. Beliau adalah ibu yang bekerja di ranah publik  sebagai seorang pendidik di Universitas Riau. Beliau juga wakil ketua PUAN Perempuan untuk ASI dan Anak, organisasi nirlaba di Riau. Langsung jatuh cinta sayanya. Beliau salah satu orang saya pilih untuk berkirim hadiah di pekan lalu. 
Mind Mapping beliau :
1. Manajemen Waktu
2. Manajemen Emosi
3. Membersamai Ananda (10 dan 7 tahun), membersamai Aisyah ( tumbuh kembang bayi dan MPASI)
4.  Membersamai Suami (memperbanyak ativitas Bersama)
5.  Belajar (upgrade ilmu terkait dengan keseharian beliau mengajar)

a.Ritme Belajar dan Keluarga di Bunda Cekatan

Ritme belajar Bunda Yulia lebih sering di malam hari, bahkan dini hari. Kami rasanya harus tos virtual karena ya sama lagi soal ini. Jam kapret, alias jam Cinderella harus pulang dan kembali jadi upik abu. Beliau memutuskan untuk masuk di kelas manajemen waktu terlebih dahulu, masuk di dua sub kelas manajemen waktu ibu bekerja di ranah public dan bullet journaling. Pembagian sub kelas ini sangat membantu beliau, karena anggota keluarga yang ramai.  Sebagai ibu bekerja di luar rumah dan tanpa ART, beliau merasakan keteteran soal manajemen waktu.

       Bunda Yulia masuk di keluarga Bahasa, fokus di Bahasa Arab untuk menemani si Sulung yang selalu ingin belajar Bersama ibu (masyaallah, semoga Allah mudahkan). Sebelumnya beliau juga ikut kelas  Bahasa Arab online. Awalnya beliau juga ingin masuk di kelas manajemen emosi, karena dianggap penting dan mendesak. Namun, seiring waktu tidak lagi mendesak karena beliau sudah paham kuncinya dalah komunikasi.


b. Kendala dan solusi selama di Kelas Ulat-ulat Bunda Cekatan

Salah satu kendala selama di keluarga yang dialami Bunda Yulia adalah ketinggalan chatt, sepertinya ini juga dialami oleh sejuta umat di kelas. Karena jam online kita yang beragam akhirnya sering ketinggalan diskusi. Solusinya beliau tetap membaca pelan-pelan alias manjat. Masyaallah Tabarakallah.

c. Keluarga tuntas dikunjungi atau ada yang belum?

Bunda Yulia masih focus di keluarga manajemen waktu dan Bahasa. Untuk yang lain beliau berusaha mendapatkan ilmu dari membaca.

Bekal Untuk Buddyku

1. Membersamai Ananda di usia 10 tahun yang masuk Pree Akil baligh 2, izinkan aku membekali dengan :

Resume Buku Pemuda bukan remaja Teh Kiki Barkiah


Karena kami punya tugas langit yang sama membersamai Ananda usia pre akil baligh 2

2. Membersamai Ananda usia 7 tahun




3.  Family Project bias jadi alternative berkegiatan bareng jika Ananda ingin belajar besama Ibu. https://padepokanmargosari.com/2017/04/02/catatan-perak-2017-1-family-project/

#janganlupabahagia
#jurnalminggu8
#materi8
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutIbuProfesional 


Bunda Cekatan, Tahap kupu-kupu pekan 3

Pekan ketiga memasuki tahap kupu-kupu kami diminta untuk membuat lis apa saja yang ingin dikuasai, berdasarkan mind map. Boleh sampai 20 kar...